Minggu, 24 Oktober 2021

TEKNIS KEHIDUPAN SH-wan/SH-wati

Fenomena sosial budaya yang menarik untuk diamati dalam masyarakat Jawa dewasa ini adalah munculnya berbagai perguruan pencak silat. 

Perguruan tersebut menawarkan sesuatu yang menjanjikan bagi masyarakat modern saat ini, seperti kesehatan, pengobatan, beladiri, atau ilmu tenaga dalam. 

Perguruan pencak silat merupakan salah satu pendidikan humaniora dalam masyarakat Jawa tradisional di samping istana dan pesantren. Munculnya perguruan pencak silat baru bukanlah reaksi melawan modernisasi, melainkan merupakan usaha aktif untuk mencari identitas budaya yang mewarnai pergulatan orang Jawa dalam mencari identitas diri. 

Pendidikan keterampilan pencak silat bertujuan membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur, mampu mengendalikan diri, serta mengamalkan berbagai perbuatan terpuji yang memberi manfaat positif bagi pembangunan diri dan masyarakat.

Keterampilan pencak silat akan berbahaya jika dimiliki dan dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dari pergulatan manusia melalui pencak silat tersebut, penelitian ini memfokuskan pada beladiri pencak silat dalam pembentukan konsep diri manusia Jawa: 

"kajian beladiri Persaudaraan Setia Hati Terate".

Penelitian ini bertujuan menemukan hakikat olahraga dalam beladiri pencak silat, konsep olah diri manusia Jawa, tradisi pengesahan beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate untuk memperoleh keselamatan, dan menemukan relevansi beladiri bagi peningkatan kesadaran diri manusia Jawa. 

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan historis faktual, sementara objek materialnya adalah beladiri pencak silat dan objek formalnya adalah filsafat manusia, khususnya konsep diri manusia Jawa. 

Sumber data diperoleh melalui studi kepustakaan dan obeservasi berpartisipasi khususnya pada acara tradisi pengesahan Persaudaraan Setia Hati Terate. 

Analisis penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan metode deskripsi, interpretasi dengan hermeneutik, koherensi, dan sintesis. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan secara ringkas. 

Pertama, pencak silat pada hakikatnya merupakan usaha budidaya bangsa Indonesia yang di dalamnya mengandung unsur beladiri, olahraga, seni, dan mental spiritual sebagai satu kesatuan. Beladiri pencak silat juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan budi pekerti, sebaliknya akan berbahaya apabila dikuasai orang-orang yang tidak bertanggungjawab. 


Kedua, dalam filsafat Jawa, manusia melalui olah diri mempunyai tiga dimensi yaitu raga, jiwa, dan sukma yang menghayati kehidupan melalui lingkungan hidup lahir, batin, dan gaib. 


Ketiga dimensi dan lingkup hidup tersebut melahirkan kesadaran biasa, bawah sadar,dan kesadaran tertinggi. Ketiga, tradisi pengesahan dalam beladiri pencak silat PSHT merupakan simbolisasi budaya Jawa sebagai laku olah diri untuk memperoleh keselamatan. Proses olah diri dalam pencak silat menimbulkan kekuatan lahir sebagai kanuragan, kekuatan batin sebagai kawaskitan, dan kekuatan spiritual sebagai kasampurnan. 


Keempat, ajaran pencak silat masih tetap relevan sampai saat ini sebagai salah satu latihan olahdiri untuk meningkatkan kesadaran akan keterbatasan diri manusia dihadapan alam dan Allah ( Maha Pencipta) 

Jumat, 10 April 2020

shalawat Haji menyejukkan kalbu (nada sedang )

shalawat Haji menyejukkan kalbu (nada sedang )

shalawat Haji menyejukkan kalbu (nada sedang )

Kamis, 09 April 2020

shalawat haji full ( berikut arti dan penjelasannya )

Selasa, 07 April 2020

DOA memberikan Nama Bayi, ( Nama Bayi )

Jumat, 03 April 2020

Kisah Islami, Syukur Dan Kufur ( cerita anak, kisah teladan )